Ya memang mencoba hal baru secara baik itu meningkatkan
kualitas kecerdasan otak juga namun apa jadinya mencoba sesuatu yang baru
tetapi berbahaya untuk dirinya?. Salah satunya terjebak mengonsumsi narkoba
atau minum-minuman keras.
Bisa jadi, berakit-rakit kita dahulu... berenang ketepian...
bersakit-sakit dahulu, senangpun tak datang... malah mati kemudian... (alamaakk
nasib kan jadinya)
Tentu saja, hal hal yang dilakukan ini cukup membahayakan
kesehatan. Tidak hanya kesehatan, bahkan pengaruh alkohol ataupun narkoba bisa
merusak hubungan sosial, fisik, dan psikologis.
Ternyata, orang yang sering menekan emosi, tidak benar-benar
menghilangkan emosi tersebut. Hanya dialihkan ke hal yang lain. Padahal,
pengalihan sementara hanya untuk memperoleh kesenangan atau menunda pikiran.
Tentu saja hal itu kurang baik untuk psikologis dan fisik.
Masalah itu harus diselesaikan mulai dari akarnya. Bukannya
diselesaikan hanya dengan kesenangan sesaat, lalu stres lagi gara-gara terjebak
dengan masalah yang sama.
Apalagi jika pelampiasanya itu mengarah pada hal negatif.
Bukannya masalah jadi selesai, malah menambah masalah baru. Ini justru akan
membuat masalah menjadi semakin ruwet.
Makanya tidak sedikit orang bisa memahami diri sendiri
ketika meluapkan emosi, secara pikiran analisis dia terpengaruh oleh pikiran
bawah sadar yang buruk sehingga mudah meluapkan sesuatu bahkan bisa jadi orang
yang duduk bersebelahan dengan yang emosional bisa kena semprot..
“Jangan marah, bagimu surga.” (HR. Thabrani dan dinyatakan
shahih dalam kitab shahih At-Targhib no. 2749)
Allahu akbar, jaminan yang luar biasa. Surga..dihiasi dengan
berbagai kenikmatan, bagi mereka yang mampu menahan amarah. Semoga ini bisa
memotivasi kita untuk tidak mudah terpancing emosi.
Lalu bagaimana nih cara mengontrol dan meredam emosi
tersebut? Haruskah kita memaharahi orang yang bersangkutan agar hati merasa
lega?
Tips khusus buat tipenya pemarah dan emosi negatif meledak
ledak..
Semoga bisa menjadi obat mujarab bagi kita ketika sedang
marah.
1. Segera memohon perlindungan kepada Allah dari godaan
setan, dengan membaca ta’awudz:
A-‘UDZU BILLAHI MINAS SYAITHANIR RAJIIM
Karena sumber marah adalah setan, sehingga godaannya bisa
diredam dengan memohon perlindungan kepada Allah.
2. DIAM dan jaga lisan
Bawaan orang marah adalah berbicara tanpa aturan. Sehingga
bisa jadi dia bicara sesuatu yang mengundang murka Allah. Karena itulah, diam
merupakan cara mujarab untuk menghindari timbulnya dosa yang lebih besar.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad dan Syuaib
Al-Arnauth menilai Hasan lighairih).
Ucapan kekafiran, celaan berlebihan, mengumpat takdir, dst.,
bisa saja dicatat oleh Allah sebagai tabungan dosa bagi ini.
Sesungguhnya ada hamba yang mengucapkan satu kalimat, yang
dia tidak terlalu memikirkan dampaknya, namun menggelincirkannya ke neraka yang
dalamnya sejauh timur dan barat. (HR. Bukhari dan Muslim)
Di saat kesadaran kita berkurang, di saat nurani kita tertutup
nafsu, jaga lisan baik-baik, jangan sampai lidah tak bertulang ini,
menjerumuskan anda ke dasar neraka.
3. Mengambil posisi lebih rendah
Kecenderungan orang marah adalah ingin selalu lebih tinggi..
dan lebih tinggi. Semakin dituruti, dia semakin ingin lebih tinggi. Dengan
posisi lebih tinggi, dia bisa melampiaskan amarahnya sepuasnya.
Karena itulah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
memberikan saran sebaliknya. Agar marah ini diredam dengan mengambil posisi
yang lebih rendah dan lebih rendah.
. Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam menasehatkan,
Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri,
hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga
hilang, hendak dia mengambil posisi tidur. (HR. Ahmad 21348, Abu Daud 4782 dan
perawinya dinilai shahih oleh Syuaib Al-Arnauth).
Mengapa duduk dan tidur?
Al-Khithabi menjelaskan,
Orang yang berdiri, mudah untuk bergerak dan memukul, orang
yang duduk, lebih sulit untuk bergerak dan memukul, sementara orang yang tidur,
tidak mungkin akan memukul. Seperti ini apa yang disampaikan Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam. Perintah beliau untuk duduk, agar orang yang sedang dalam
posisi berdiri atau duduk tidak segera melakukan tindakan pelampiasan marahnya,
yang bisa jadi menyebabkan dia menyesali perbuatannya setelah itu. (Ma’alim
As-Sunan, 4/108)
4. Segera berwudhu atau mandi
Marah dari setan dan setan terbuat dari api. Padamkan dengan
air yang dingin.
Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari
api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya dia
berwudhu. (HR. Ahmad 17985 dan Abu Daud 4784)
Dalam dunia Neuro-Linguistic Programming yaitu Disiplin ilmu
yang mempelajari hubungan antara pikiran, tubuh, bahasa menjadi perilaku dan
pemahaman yang bisa mempengaruhi diri maupun orang lain ini termasuk dalam
metode yang dibilang paling keren saat di coba.
Karena cukup merubah kondisi diri dan mengingat sang
pencipta saat itulah dampak positif kita bisa meredam amarah dan mengontrol
diri.
Kalau lagi emosi marah silahkan di coba ya...
Jangan lupa Bismillah..
.
.
.
.
M Mizanul Mutsla M.Nnlp, CT.Nnlp
Mind Empowerment Strategist