Sabtu, 31 Agustus 2019

Perlukah Meluapkan EMOSI??


Cara meluapkan emosi yang benar
EMOSI

Jawabannya, YA sangat perlu!!
salah satunya adalah dengan cara mencoba HAL BARU.

Ya memang mencoba hal baru secara baik itu meningkatkan kualitas kecerdasan otak juga namun apa jadinya mencoba sesuatu yang baru tetapi berbahaya untuk dirinya?. Salah satunya terjebak mengonsumsi narkoba atau minum-minuman keras.

Bisa jadi, berakit-rakit kita dahulu... berenang ketepian... bersakit-sakit dahulu, senangpun tak datang... malah mati kemudian... (alamaakk nasib kan jadinya)

Tentu saja, hal hal yang dilakukan ini cukup membahayakan kesehatan. Tidak hanya kesehatan, bahkan pengaruh alkohol ataupun narkoba bisa merusak hubungan sosial, fisik, dan psikologis.

Ternyata, orang yang sering menekan emosi, tidak benar-benar menghilangkan emosi tersebut. Hanya dialihkan ke hal yang lain. Padahal, pengalihan sementara hanya untuk memperoleh kesenangan atau menunda pikiran. Tentu saja hal itu kurang baik untuk psikologis dan fisik.

Masalah itu harus diselesaikan mulai dari akarnya. Bukannya diselesaikan hanya dengan kesenangan sesaat, lalu stres lagi gara-gara terjebak dengan masalah yang sama.

Apalagi jika pelampiasanya itu mengarah pada hal negatif. Bukannya masalah jadi selesai, malah menambah masalah baru. Ini justru akan membuat masalah menjadi semakin ruwet.

Makanya tidak sedikit orang bisa memahami diri sendiri ketika meluapkan emosi, secara pikiran analisis dia terpengaruh oleh pikiran bawah sadar yang buruk sehingga mudah meluapkan sesuatu bahkan bisa jadi orang yang duduk bersebelahan dengan yang emosional bisa kena semprot..

“Jangan marah, bagimu surga.” (HR. Thabrani dan dinyatakan shahih dalam kitab shahih At-Targhib no. 2749)

Allahu akbar, jaminan yang luar biasa. Surga..dihiasi dengan berbagai kenikmatan, bagi mereka yang mampu menahan amarah. Semoga ini bisa memotivasi kita untuk tidak mudah terpancing emosi.

Lalu bagaimana nih cara mengontrol dan meredam emosi tersebut? Haruskah kita memaharahi orang yang bersangkutan agar hati merasa lega?

Tips khusus buat tipenya pemarah dan emosi negatif meledak ledak..

Semoga bisa menjadi obat mujarab bagi kita ketika sedang marah.

1. Segera memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan, dengan membaca ta’awudz:

A-‘UDZU BILLAHI MINAS SYAITHANIR RAJIIM

Karena sumber marah adalah setan, sehingga godaannya bisa diredam dengan memohon perlindungan kepada Allah.

2. DIAM dan jaga lisan

Bawaan orang marah adalah berbicara tanpa aturan. Sehingga bisa jadi dia bicara sesuatu yang mengundang murka Allah. Karena itulah, diam merupakan cara mujarab untuk menghindari timbulnya dosa yang lebih besar.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Jika kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad dan Syuaib Al-Arnauth menilai Hasan lighairih).

Ucapan kekafiran, celaan berlebihan, mengumpat takdir, dst., bisa saja dicatat oleh Allah sebagai tabungan dosa bagi ini.

Sesungguhnya ada hamba yang mengucapkan satu kalimat, yang dia tidak terlalu memikirkan dampaknya, namun menggelincirkannya ke neraka yang dalamnya sejauh timur dan barat. (HR. Bukhari dan Muslim)

Di saat kesadaran kita berkurang, di saat nurani kita tertutup nafsu, jaga lisan baik-baik, jangan sampai lidah tak bertulang ini, menjerumuskan anda ke dasar neraka.

3. Mengambil posisi lebih rendah

Kecenderungan orang marah adalah ingin selalu lebih tinggi.. dan lebih tinggi. Semakin dituruti, dia semakin ingin lebih tinggi. Dengan posisi lebih tinggi, dia bisa melampiaskan amarahnya sepuasnya.

Karena itulah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan saran sebaliknya. Agar marah ini diredam dengan mengambil posisi yang lebih rendah dan lebih rendah.
. Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menasehatkan,

Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur. (HR. Ahmad 21348, Abu Daud 4782 dan perawinya dinilai shahih oleh Syuaib Al-Arnauth).

Mengapa duduk dan tidur?

Al-Khithabi menjelaskan,
Orang yang berdiri, mudah untuk bergerak dan memukul, orang yang duduk, lebih sulit untuk bergerak dan memukul, sementara orang yang tidur, tidak mungkin akan memukul. Seperti ini apa yang disampaikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Perintah beliau untuk duduk, agar orang yang sedang dalam posisi berdiri atau duduk tidak segera melakukan tindakan pelampiasan marahnya, yang bisa jadi menyebabkan dia menyesali perbuatannya setelah itu. (Ma’alim As-Sunan, 4/108)

4. Segera berwudhu atau mandi

Marah dari setan dan setan terbuat dari api. Padamkan dengan air yang dingin.

Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya dia berwudhu. (HR. Ahmad 17985 dan Abu Daud 4784)


Dalam dunia Neuro-Linguistic Programming yaitu Disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antara pikiran, tubuh, bahasa menjadi perilaku dan pemahaman yang bisa mempengaruhi diri maupun orang lain ini termasuk dalam metode yang dibilang paling keren saat di coba.

Karena cukup merubah kondisi diri dan mengingat sang pencipta saat itulah dampak positif kita bisa meredam amarah dan mengontrol diri.

Kalau lagi emosi marah silahkan di coba ya...
Jangan lupa Bismillah..
.
.
.
Konsultasi : 089681004914

M Mizanul Mutsla M.Nnlp, CT.Nnlp
Mind Empowerment Strategist



Senin, 26 Agustus 2019

Gelisah akan Kesuksesan anda ?? WASPADA!! Kemungkinan anda memiliki Mental Blok

STOP! ber-Mental Block!!

cara mengatasi mental block
Mental Block

Anda pernah mengalami dan mengucapkan hal ini :

"SAYA SELALU GAGAL??"
"SAYA TIDAK AKAN BISA SAMPAI KESANA!""

Kalimat yang menimbulkan limiting belief ... yaitu keyakinan yang membelenggu pikiran.

"Apapun yang saya lakukan selalu banyak kendala dan mengarah kepada kegagalan, selalu merasa gagal (perasaan tak mampu lagi untuk maju, merasa macet, merasa terpuruk) perasaan merasa gagal walaupun pernah mengalami kesuksesan."

Yuk kenali contoh penyebab - penyebab terjadinya mental block dari perasaan merasa gagal ini :

1. Pernah bahkan sering mendapatkan kritik (terutama dari orang tua) tentang aktivitas atau kinerjanya di kampus, di sekolah, mungkin juga di organisasi dengan mengatakan "kamu anak bodoh - kamu tidak becus, begini aja gak bisa, mau jadi apa kamu ini."

2. Melihat orang tuanya sukses, kaya, atau menjadi figur hingga si anak merasa tak mampu seperti orang tuanya dan berhenti mencoba.

3. Orang tua yang terlalu khawatir terhadap si anak yang jauh lebih sukses, lebih bagus, dibanding orang tua itu sendiri. Merasa si anak menjadi kompetitornya.

4. Selalu membanding-bandingkan saudaranya yang lebih tua atau lebih muda mengenai kinerja atau aktivitasnya sehingga berhenti mencoba.

5. Merasa down ketika teman-temannya memiliki orang tua jauh lebih harmonis, lebih kaya dalam ekonominya, lebih berpendidikan dibanding dengan orang tuanya.

6. Tidak pernah terdidik dengan tegas tentang batasan-batasan, masukan-masukan bagaimana ketika diluar selain dirumah sehingga merasa tidak memiliki tanggung jawab.

7. Pernah kena tipu dalam bisnis, pekerjaan atau aktivitas lainnya sehingga menganggap aktivitasnya itu ancaman setiap beraktivitas. Takut beginilah takut begitulah.

Sebagian besar orang pasti menganggap ini sepele, tapi dampaknya bisa menjadi luar biasa untuk perkembangan bisnis, pekerjaan atau aktivitas anda.

Sudah menemukan gambaran, pandangan atau merasa ada yang sesuai?

....

Konsultasi : 089681004914
M Mizanul Mutsla CT.Nnlp
(Mind Empowerment Strategist)