Kamis, 26 September 2019

Stop! Jangan Mudah MENILAI SESEORANG! Karena MANUSIA PENUH PERSEPSI yang Bisa MENIMBULKAN KONFLIK

STOP! MENILAI SESEORANG!


Kalau ada orang yang melihat(visual), mendengar(auditori) dengan contoh Chat atau mengatakan seperti ini :
"kamu Ganteng juga ya"
Please jangan gampang GR(Gede Rasa), coba tanyakan dulu biar tidak timbul persepsi yang berbeda.
Coba tanyakan seperti ini "Maksudnya ganteng gimana?, Seperti Apa persisnya? Apa maksud kamu bicara seperti itu?
Jika jawabannya adalah :
"Iya memang faktanya kamu ganteng, soalnya banyak yang bilang seperti itu" kamu boleh bahagia dikit. Hehe..
Tapi beda dengan jawaban seperti ini :
"Iya soalnya kamu bau kecut"
"Kamu ganteng tapi kamu jarang mandi"
"Faktanya gantengmu bisa di lihat sedotan"
"Soalnya Gantengmu bisa di lihat kalau di 200 lantai"
Dan lain sebagainya...
Hayoo.. kalau seperti itu gimana perasaanmu? Hehe
Apa yang ada dipikiran manusia? Baik memori pengalaman dulu yang terindera dan yang baru masuk ke panca indera, entah melalui VISUAL(Penglihatan), AUDITORI(Pendengaran), KINESTETIK(Perasa), OLFAKTORI(Pengecap), GUSTATORI(Penciuman), dalam NLP disebut Rep system"
Lalu timbullah persepsi yang di proses oleh pikiran tanpa Penolakan.
Jadi pesan saya untuk anda :
"Jika ada yang menghina kamu, nyinyirin kamu, cuekin kamu, jutekkin kamu, jahatin kamu.. Woles saja.. jangan gampang GR, jangan gampang emosi, dan tidak perlu juga ditanya, buat Nilai persepsi sebagai penilaian Positif"
"Dan Muhasabah diri, intropeksi dirilah karena bisa masuk kategori mendewasakan diri serta menaikkan nilai level kesabaranmu"
"Kenapa memaafkan itu lebih berat dibanding meminta maaf? Karena pahalanya lebih besar serta menunjukkan seberapa besar level keimanan kita yang sudah di janjikan oleh Allah swt. Melalui sabda Rasulullah saw :
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, lalu ia berkata:
Wahai Rasulullah, sama memiliki kerabat, saya sambung tapi mereka malah memutuskan, mereka berbuat buruk kepada saya tapi saya berusaha untuk berbuat baik kepada mereka. Mereka berbuat jahil kepada saya tapi saya sabar tidak ingin membalas dengan yang sama. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘jika yang kamu katakan itu benar, maka seakan-akan kamu menaburkan debu panas ke wajahnya dan senantiasa Allah akan menolong kamu selama kamu terus berbuat seperti itu'” (HR. Muslim)
inilah yang menarik, Kewajiban orang yang berakal adalah hendaknya ia menguatkan jiwanya untuk senantiasa memaafkan manusia. Dan tidak membalas keburukan dengan keburukan lagi.
Ini merupakan sifat orang-orang yang berjiwa besar. Dan memang sangat sulit sekali, karena ketika hati kita sakit, butuh waktu untuk memaafkan. Namun orang-orang yang berjiwa besar dan mengharapkan keridhaan Allah semata, dia melihat bahwa kalau dia maafkan, dan Allah pasti maafkan dia.
Dan maaf Allah itu lebih baik dari pada kekecewaan hati, lebih baik dari pada ingin memuaskan hati, ketika hati kita kesal kepada siapapun.
Ini adalah gambaran orang-orang yang jauh yang berfikir kedepan dan betul-betul berharap keridhaan Allah dan ampunanNya. Maka orang seperti ini menunjukkan akan kebesaran jiwa dan kekuatan iman.
So... jangan Terlalu GR ya kawan.. kita semua belajar bagaimana memaksimalkan potensi dalam diri melalu pikiran positif, persepsi positif dan saling memaafkan bukan saling meminta maaf.
Potensi serta pikiran kreatif tidak akan muncul karena disebabkan persepsi NEGATIF.
Belajar dari terpaksa tidak masalah.. lama-lama terbiasa, lama-lama ikhlas.. lama-lama bisa.. karena bisa itu dari terbiasa.
Salam Penuh Energi!
Joy Of life with NLP

Konsultasi : 089681004914
M Mizanul Mutsla CT.Nnlp
(Mind Empowerment Strategist)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar