Rabu, 30 Oktober 2019

6 Cara Mengendalikan Diri dari Amarah - SELF MASTERY

Mengendalikan Amarah

Masih berpikir dengan emosi marah menganggap semua jadi selesai?
Bukan menyelesaikan masalah malah bisa jadi mengakibatkan perpecahan dalam hubungan pertemanan, kerabat, patner dan lain sebagainya.
Yaa memang, rasa marah adalah perasaan wajar yang pasti pernah dirasakan oleh setiap manusia. Rasa marah merupakan respon alami pikiran manusia ketika menerima hal-hal yang tidak sesuai dengan ekspektasinya.
Walaupun merupakan hal yang wajar dan normal terjadi, namun marah bisa berdampak negatif pada tubuh maupun pikiran kita. Tahukan Anda apa yang terjadi saat ledakan amarah terjadi?
Pada saat pikiran kita menerima informasi yang tidak sesuai dengan ekspektasi kita melalui panca indera, darah akan langsung mengalir ke frontal cortex dan mengurangi kemampuan berpikir secara rasional pada seseorang.
Selanjutnya, efek kemarahan akan menyebabkan kelenjar adrenal untuk memproduksi hormon adrenalin dan hormon stres, yaitu cortisol. Kemudian darah yang biasanya mengalir ke perut dan usus akan berubah arah ke otot dan menyiapkan tubuh Anda untuk bertarung.
Karena itu, kadangkala seseorang bisa melakukan hal yang di luar kemampuan fisiknya ketika marah.
Saat marah, tekanan darah juga akan meningkat, suhu tubuh meningkat, kecepatan napas dan detak jantung juga meningkat, serta pupil akan melebar.
Ini semua yang terjadi pada tubuh Anda ketika marah dalam satu waktu. Bayangkan apabila itu terjadi pada tubuh dan pikiran Anda dalam waktu berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
Itu baru yang terjadi pada diri Anda. Belum dampak yang diterima oleh lingkungan Anda, orang-orang disekitar Anda. Mungkin saja banyak yang menjadi “korban ledakan amarah” kita atau sekedar “korban lemparan omelan kekesalan”.
Bahkan tidak sedikit orang berkelahi secara fisik akibat amarah, suami istri bercerai karena amarah, dijauhi oleh teman-teman karena amarah, malu didepan umum karena amarah, anak disiksa orang tua karena amarah, hubungan dengan tetangga menjadi tidak harmonis karena amarah, bahkan yang ekstrim, orang dipidanakan karena amarah, dan masih banyak kasus lainnya yang disebabkan oleh amarah.
Padahal apabila kita tahu, seperti proses terjadinya kebakaran, amarah juga memiliki “ignition point” dimana amarah tersebut dipicu dan kemudian meledak. Proses terpicunya amarah hingga meledak ini hanya membutuhkan waktu 0,05 detik. Wow…hanya 0,05 detik.
Bayangkan, hanya karena tidak mampu mengendalikan ledakan amarah yang terjadi hanya dalam waktu 0,05 detik, banyak orang yang pada akhirnya menderita seumur hidupnya.
Jadi pastikan saat mengalami ledakan emosi, jangan bertindak, mengambil tindakan, melampiaskan kemarahan, mengomel, berteriak, dan tindakan lain yang berpotensi merugikan sebelum state emosi kita NETRAL.
Nah sekarang kita bahas caranya mengendalikan ledakan amarah tersebut dalam waktu singkat supaya kita tidak menyesal seumur hidup? Banyak orang mengatakan saat marah, kita harus tetap berfikir positif.
Jangankan berfikir positif, berpikir logis saja tidak akan bisa. Yang harus dilakukan dulu sebelum berfikir positif adalah MENETRALKAN STATE EMOSI terlebih dahulu, baru lakukan tindakan lainnya. Ini beberapa tips yang pernah saya gunakan untuk memadamkan ledakan amarah dalam waktu cepat:
1. Saat mengalami ledakan amarah, berhitunglah dulu satu sampai sepuluh sebelum kemudian ambil tindakan / berkata.
Berhitung 1 – 10 akan membantu kita untuk mengembalikan kemampuan nalar kita, disamping untuk menunda tindakan / ucapan kita saat ledakan amarah.
Karena tindakan / ucapan yang keluar saat amarah meledak biasanya akan cenderung tidak rasional, mementingkan ego, cenderung menyakiti orang lain, dan biasanya paling disesali.

2. Tenangkan diri dengan tarif nafas panjang sebanyak mungkin dan rilekskan tubuh kita.
Saat ledakan amarah terjadi, jantung akan memompa lebih banyak darah, sehingga seluruh tubuh akan terasa sangat tegang. Gelombang otak manusia saat marah akan mencapai frekuensi yang cukup tinggi yaitu berada pada gelombang Gamma.
Sedangkan apabila tubuh kita rileks, gelombang otak kita akan turun menjadi Beta, bahkan Alfa. Gelombang Beta dan Alfa adalah kondisi dimana State Emosi manusia dalam keadaan NETRAL.

3. Merubah Gerak/Posisi. Our emotion is created by our motion
Emosi kita dipengaruhi oleh gerak kita.

Dalam agama yang saya yakini pun disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda “Jika kamu marah dalam keadaan berdiri, duduklah. Jika kamu masih marah, padahal sudah dalam keadaan duduk, berbaringlah. Jika kamu masih marah, padahal sudah dalam keadaan berbaring, segera bangkit dan ambil air wudu untuk bersuci dan lakukan shalat sunnah dua rakaat.”
Merubah gerak tersebut tujuan utamanya sebenarnya adalah melenturkan otot-otot dan membuat tubuh menjadi lebih rileks sehingga STATE EMOSI menjadi NETRAL.

4. Terapi meletuskan balon. Dalam sharing sebelumnya berjudul “MENUNDUKKAN SETAN PIKIRAN”
Teknik meletuskan balon untuk membuang setan dalam pikiran. Nah teknik ini juga bisa dipakai untuk memadamkan ledakan amarah.

Caranya sama, ambil balon, tiup sekuat Anda, sambil bayangkan setiap udara yang Anda tiupkan adalah amarah Anda.
Rasakan getaran emosinya dan katakan dalam hati “Aku memindahkan rasa marahku pada balon ini, dan ketika balon ini meletus nanti, seluruh rasa marahku akan menguap bersama udara dalam balon ini”. Ulangi berkali – kali sampai Anda merasakan getaran emosi,Lalu ikat ujungnya supaya anginnya tidak keluar.

Dan kemudian, DORRRR……. letuskan balonnya dan rasakan sensasi leganya…

Therapi Hypnowriter
Apabila Anda tidak menemukan balon, maka Anda bisa menggunakan kertas. Ini adalah cara yang pernah diajarkan oleh salah satu guru saya, Bpk. Krisnamurti.
Caranya adalah tulisakan hal-hal yang membuat marah Anda saat itu dikertas tersebut. Kemudian pegang tersebut dengan kedua tangan Anda. Pejamkan mata, alirkan emosi Anda pada kertas tersebut hingga Anda merasakan getarannya.
Saat getaran tersebut berada dipuncak, sobek kertas tersebut sekuat mungkin menjadi dua bagian sambil teriakkan “Haaaaaaahhhhhhh…………..”. Ulangi beberapa kali sobekan lagi sampai merasa lebih lega. Teknik ini bisa Anda lakukan di tempat yang lebih sepi apabila Anda tidak nyaman melakukannya dihadapan orang lain.

Kaitkan dengan Ilmu
Begitu banyak orang terlintas dipikiran bawah sadarnya yang tanpa sadar setiap terjadi sesuatu adalah marah, mengeluh atau emosi negatif hingga mengeluarkan kata-kata kotor. Mereka begitu karena minimnya ilmu untuk memahami dirinya sendiri.
Saya jadi teringat kata guru saya, yang mengatakan "kenali dulu dirimu, jika dikendaki kamu akan mengenali tuhanmu", saat kita mengenal diri sendiri pasti akan takut dengan ancaman Allah swt, bahwa marah itu kedudukannya di masuki setan tanpa sadar dan setan akan semakin bahagia saat kita tergolong dengan mereka.
Maka yang kita harus lakukan adalah belajar memahami ilmu apa untuk mengenali diri agar bisa mengenali tuhan kita.
Rekomendasi belajar mencari jati diri anda yaitu dengan belajar ilmu pengembangan diri baik yang umum dan belajar ilmu spiritual agama, karena di dalam diri kita terdapat ruhiyah yang memang wajib kita isi untuk mengecharge iman.
Karena akal manusia itu kalah dengan iman, jika iman kuat yang tidak masuk akal jadi nampak bahkan masuk akal, orang lain memandang tidak masuk akal karena mereka belum berakal dalam ke-awam-an untuk memahami apa itu iman.
Dengan ilmu lebih besar akan menganggap masalah itu kecil.
Nah itu tadi beberapa cara memadamkan ledakan amarah atau menguasai diri dalam satu menit saja. Anda dapat memodifikasi cara-cara tersebut selama Anda merasa lebih nyaman.
Setelah state emosi Anda netral, atau dalam kata lain kondisi emosi Anda sudah tidak meledak-ledak, barulah kita bisa mengambil tindakan, melontarkan ucapan, bahkan mengambil tindakan.
Semoga kita tergolong orang-orang yang bisa memahami diri bahkan menguasai diri yang di sebut Self Mastery. Aamiin
Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.
Salam penuh Energi!
Joy Of life With NLP


Konsultasi : 089681004914
M Mizanul Mutsla CT.Nnlp
Mind Empowerment Strategist

Tidak ada komentar:

Posting Komentar