MENEJEMEN KONFLIK
Saya ingin mengajak anda untuk mengingat kembali tentang sebuah "peta",
Apa yang terpikir ketika anda melihat sebuah peta?
Apakah untuk mencari suatu lokasi ?
Apakah untuk mencari suatu lokasi ?
Coba deh.. misalkan nih..
Di saat teman anda belum tahu sama sekali alamat rumah anda, lalu menanyakan alamat dan anda kasih alamat yang sesuai tanpa peta?
Dan kemudian di saat ada teman anda ingin tahu alamat rumah anda, lalu anda bilang "coba deh lihat peta".
Apa anda mengira peta pasti sesuai atau mendapati lokasi alamat rumah anda?
Kalaupun anda sudah menjelaskan alamat rumah anda dan anda menunjukkan sebuah peta serta anda jelaskan dengan begitu detailnya.
Apa anda masih mengira orang lain yang belum tahu sama sekali alamat rumah anda, itu mengetahui bahkan mendapati lokasi rumah anda?
Saya yakin tidak, betul?
Dan walaupun di saat ini dengan dunia Digital yang menyebar dikalangan siswa, mahasiswa, pengangguran, pekerja, pebisnis, guru, dosen, dan lain-lain, 80% di Handphone atau smartphonenya memiliki peta.
Dan kelemahanya adalah harus terus di update dengan kenyataan(realitas) dari wilayah tersebut. Karena dalam peta itu hanya menggambarkan dalam sebuah realitas, dan bukan pula peta sebuah realitas.
Itulah...
The Map is not The Territory (Peta Bukan Wilayah yang sebenarnya), Peta atau map yang dimaksud disini adalah sebuah Realitas Internal (RI) yang mewakili “isi” kepala manusia, sedangkan Territory atau wilayah ini adalah Realitas Eksternal (RE) yang mewakili segala peristiwa atau kejadian diluar kepala manusia. Sehingga The Map is Not The Territory di definisikan : apa yang terjadi diluar kepala kita tidaklah sama dengan apa yang terjadi di dalam kepala kita
The Map is not The Territory (Peta Bukan Wilayah yang sebenarnya), Peta atau map yang dimaksud disini adalah sebuah Realitas Internal (RI) yang mewakili “isi” kepala manusia, sedangkan Territory atau wilayah ini adalah Realitas Eksternal (RE) yang mewakili segala peristiwa atau kejadian diluar kepala manusia. Sehingga The Map is Not The Territory di definisikan : apa yang terjadi diluar kepala kita tidaklah sama dengan apa yang terjadi di dalam kepala kita
lalu apa hubungannya dengan konflik? yang terjadi terlebih lagi di rumah tangga, lembaga, organisasi, perusahaan, komunitas atau bahkan kepemerintahan. Semua pasti memiliki konflik yang realitas, entah konflik antar individu, antar kelompok, kelompok ke kelompok, kelompok ke kelompok ekternal dan lain sebagainya.
Jadi begini bro sis.. di saat anda melihat sebuah kejadian, perkataan, tertentu pasti menimbulkan persepsi yang di awali Panca Indera yang masuk pada pikiran kita.
Seperti halnya sebuat peta yang sebenarnya tidak sesuai dengan wilayah tersebut.
Lalu bagaimana untuk memenejemen konflik yang mencegah terjadi bahkan sudah terjadi :
1. Bersikaplah analis
Semua media saat ini penuh dengan sampah yang bisa menghambat potensi kita, misalkan anda melihat gambar hoax yang menyangkut keyakinan anda saat ini. Saya yakin jika anda tidak menganalisa terdahulu, pasti mudah tersulut amarahnya, mudah emosi, karena itu menyangkut keyakinan anda selama ini.
Ada juga lo.. orang yang membuat sengaja suatu konflik..
Maka Bertanya adalah cara untuk mengetahui analisa lebih dalam sejauh mana di setiap kejadian yang tervisual.
2. Berprinsip
Saat anda melihat suatu kejadian apapun entah dari keluarga, saudara, pekerjaan, bisnis, organisasi harus memiliki sikap tegas dalam kejadian apapun, apalagi mengenai masalah yang terjadi berhubungan dengan anda, bahkan kelompok anda.
Dengan berprinsip, kita akan menjadi tegas bagaimana penyelesaian suatu konflik yang terjadi. Bukan malah menambah suatu konflik.
Fokus pada solusi adalah prinsip tegas bukan fokus pada suatu masalah dari konflik tersebut.
3. Cari pihak ke tiga
Terkadang dalam konflik suatu kejadian apapun tidak memunculkan suatu solusi dikarenakan tidak adanya suatu komunikasi yang fleksible.
Misalkan dari pihak A mempunyai konflik dengan B, ingin menyelesaikan suatu konflik harus mempunyai penengah yang bisa menetralkan, menasehati bahkan memberi masukan untuk mencarikan solusi.
Dalam suatu konflik memang memberikan bentuk pelajaran bagi siapa saja yang mengalaminya, namun jangan hanya karena suatu konflik kita saling merugi.
Eitss jika paham mengenai peta yang saya jelaskan diatas anda akan lebih memahami bagaimana level kesabaran yang anda lalui, karena Sabar itu tidak ada batasnya, yang membatasi adalah oknum yang bersangkutan.
Semoga bermanfaat..
Salam penuh energi..
Joy of life with NLP
Konsultasi : 089681004914
M Mizanul Mutsla
(Mind Empowerment Strategist)
(Mind Empowerment Strategist)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar